BRINGIN - Besek adalah keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang oleh masyarakat Jawa biasa digunakan untuk membawa makanan ataupun sebagai wadah untuk ikan pindang.
Kerajinan besek banyak dijumpai di daerah pedesaan, karena masih banyak tanaman bambu sebagai bahan bakunya.
Bambu yang biasa digunakan adalah jenis bambu apus karena tidak mudah pecah saat dibilah.
Baca juga:
Forkopimda Sidak Pasar Tradisional Bandarjo
|
Desa Wiru merupakan salah satu desa pengrajin besek. Masyarakat desa Wiru khususnya ibu-ibu bekerja sebagai pengrajin besek.
Pengrajin besek umumnya membuat besek diwaktu senggang misalnya menunggu anak pulang sekolah, ngobrol-ngobrol dengan tetangga, dan lain sebagainya.
Sebagai pekerjaan sambilan maka pengrajin besek tidak mendapatkan penghasilan yang besar dari penjualan besek ini.
Partini salah seorang Pengrajin Besek Wadah ikan Pindang mengatakan Besek pindang dijual pengrajin kepada pengepul dengan harga yang sangat murah. Sebanyak 120-130 buah besek pindang dijual dengan harga Rp 13.000.
Hal tersebut disampaikannya kepada babinsa Desa Wiru Koramil 04/Bringin Sertu Supriyanto yang pagi ini mengunjungi warga di wilayah binaannya itu.
Pada kesempatan tersebut, Sertu Supriyanto memberi motivasi dan menghimbau kepada Partini untuk lebih meningkatkan hasil kerajinan.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan harga kerajinan dari bambu yaitu membuat bentuk kerajinan lain yang memiliki potensi pasar untuk dijual dengan harga yang lebih seperti halnya besek Pindang”ujarnya.
Editor:Yudha27_20